Assalamualaikum, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan refleksi pembelajaran PPEP tentang grading dan authentic assessment yang disampaikan oleh Ibu Yuli Rahmawati, M.Sc., Ph.D di gd. KH. Hasyim Asj'arie ruang 305. Grading atau penilaian biasanya digunakan untuk menentukan dan membedakan kemampuan antara siswa satu dengan yang lainnya. Saat masih SD dan SMP, grading atau penilaian rapot saya berupa angka karena menggunakan kurikulum KTSP 2006. Di SD dan SMP grading/peringkat diberitahukan ketika pengambilan rapot. Biasanya grading/peringkat ditulis di papan tulis mulai dari peringkat 1-10. Ketika di SMA saya yang menggunakan kurikulum 2013 grading atau penilaian rapotnya berupa huruf.
Grading atau penilaian mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek kognitif berupa kemampuan siswa dalam berfikir, contohnya tugas dan tes. Aspek afektif berupa sikap, contohnya kerjasama, kejujuran, kesopanan, dan lai-lain. Dari SD sampai SMA saya berfikir mengapa sikap afektif saya hampir sama dengan sikap afektif teman yang lain. Hal ini mungkin terjadi karena guru tidak mungkin memerhatikan siswa secara detail satu per satu. Aspek psikomotor dapat dilihat dari praktikum atau praktik lainnya. Saat SD nilai psikomotor dapat dilihat dari pembuatan tugas prakarya seperti gambar atau kerajinan yang lain.
Authentic assessment berupa penilaian nyata terhadap siswa tanpa dimanipulasi. Authentic assessment adalah penilaian yang berdasarkan proses bukan hasil akhir. Contohnya seperti demonstrasi, praktikum, tugas prakarya, project, dan lain-lain. Authentic assessment mengacu pada implementasi materi pada kehidupan sehari-hari bukan hanya yang didapat di dalam kelas.
Sekian dan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar