Pages - Menu

Jumat, 25 Januari 2019

Kesibukan Hati sekarang apa sih? (Part 1)

    Assalamualaikum guys. Pada kesempatan kali ini aku akan menuliskan tentang kesibukan apa aja yang sedang aku jalani. Ini adalah blog pertama tentang daily life-ku karena sebelumnya aku posting tentang tugas. Aku bingung mau cerita dari mana karena kehidupan sehari-hariku berubah setelah kuliah hehe. Bahkan setelah kuliah aku memiliki hobi dan rutinitas baru.

    Pertama, kesibukanku adalah kuliah. Yaps, karena statusku sekarang adalah mahasiswa jadi kesibukanku tidak lain adalah kuliah. Aku sudah menyelesaikan UAS semester 5 dan sekarang sedang menunggu pengumuman nilai IP. Semoga nilainya memuaskan dan lulus di setiap mata kuliah, aamiin. Yang paling ditunggu-tunggu setelah UAS adalah liburan. Yeayyy, akhirnya libur telah tiba setelah perjuangan panjang dengan segala macam tugas, praktikum, laporan, presentasi, project, UTS, UAS dan lain-lain. Untuk liburan kali ini aku mau memanfaatkan sebaik-baiknya untuk jalan-jalan, refreshing, pergi ke tempat-tempat baru, melakukan hobi, dan lain-lain karena liburan semester depan insyaAllah aku akan melakukan PKM (Praktik Keterampilan Mengajar) di sekolah jadi tidak akan sempat jalan-jalan :(

    Kedua, kesibukanku di organisasi. Aku adalah seorang anggota dari BEMP Pendidikan Kimia UNJ. Alhamdulillah akhir bulan lalu amanahku di BEM sudah selesai. Aku juga bergabung di organisasi TPM UNJ. TPM UNJ adalah kepanjangan dari Tim Pembela Mahasiswa. Organisasi ini merupakan underbow dari departemen advokasi BEM UNJ. Di TPM UNJ aku masuk ke dalam divisi kastrat (kajian, aksi, strategi). Disini aku melakukan banyak hal mulai dari menyebarkan informasi tentang beasiswa, program magang, informasi akademik, informasi tentang masa pembayaran UKT, dan lain-lain. Disini juga aku sering berdiskusi dengan teman-teman untuk menemukan solusi terhadap masalah yang ada di kampus yang berkaitan dengan mahasiswa. Untuk selanjutnya aku belum tau apakah aku akan bergabung kembali dengan BEMF atau tidak, karena aku berfikir semester 6 agak berat dengan semkim (seminar kimia) dan microteaching, dan juga aku ingin mencoba ikut dalam perlombaan dan lebih banyak mengajar privat untuk menambah pemasukanku.

    Sekian dulu untuk blog-ku kali ini. Mohon maaf jika ada salah kata. Mungkin jika kalian punya saran untuk aku lanjut BEMF atau tidak bisa kalian tulis di kolom komentar. Aku dengan senang hati menerima saran kalian. Dan untuk rutinitasku selanjutnya akan aku tulis di blog selanjutnya :)

    Thank you guys.

Senin, 14 Januari 2019

Refleksi PPEP 5

    Assalamualaikum, saya akan menyampaikan refleksi materi pembelajaran PPEP tentang pengelolaan kelas yang disampaikan oleh Ibu Yuli Rahmawati, M.Sc., Ph.D. Tugas seorang pendidik bukan hanya mengajar dan mendidik siswa tetapi juga dibutuhkan kemampuan untuk mengelola kelas. Pengelolaan kelas bukan tugas yang mudah karena hal ini adalah hal yang tidak bisa dicapai dengan satu pertemuan saja.

    Seorang guru perlu menyiapkan RPP sebelum mengajar di kelas. Guru juga perlu membuat planning untuk setiap materi pembelajaran, datang ke kelas dengan keadaan sudah siap. Dalam hal ini guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, menyiapkan instrumen/tugas yang akan diberikan kepada siswa, dan menghitung alokasi waktu. Setelah itu, guru harus menunjukkan rasa percaya diri dalam mengajarkan. Karena jika guru tidak percaya diri dapat menimbulkan keraguan-raguan dalam diri siswa bahkan sampai meremehkan kemampuan guru. Nauzubillah.

    Berdasarkan pengalaman, saya mengajar privat memang berbeda sekali dengan mengajar siswa di kelas. Namun ada beberapa persamaan yaitu saya perlu menyiapkan diri sebelum mengajar. Seperti menguasai materi yang akan diajarkan, menghitung alokasi waktu, menyiapkan soal yang akan diberikan kepada siswa privat yang saya ajarkan.

   Sekian dan terima kasih.

Refleksi PPEP 4

    Assalamualaikum, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan refleksi pembelajaran PPEP tentang grading dan authentic assessment yang disampaikan oleh Ibu Yuli Rahmawati, M.Sc., Ph.D di gd. KH. Hasyim Asj'arie ruang 305. Grading atau penilaian biasanya digunakan untuk menentukan dan membedakan kemampuan antara siswa satu dengan yang lainnya. Saat masih SD dan SMP, grading atau penilaian rapot saya berupa angka karena menggunakan kurikulum KTSP 2006. Di SD dan SMP grading/peringkat diberitahukan ketika pengambilan rapot. Biasanya grading/peringkat ditulis di papan tulis mulai dari peringkat 1-10. Ketika di SMA saya yang menggunakan kurikulum 2013 grading atau penilaian rapotnya berupa huruf.

    Grading atau penilaian mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek kognitif berupa kemampuan siswa dalam berfikir, contohnya tugas dan tes. Aspek afektif berupa sikap, contohnya kerjasama, kejujuran, kesopanan, dan lai-lain. Dari SD sampai SMA saya berfikir mengapa sikap afektif saya hampir sama dengan sikap afektif teman yang lain. Hal ini mungkin terjadi karena guru tidak mungkin memerhatikan siswa secara detail satu per satu. Aspek psikomotor dapat dilihat dari praktikum atau praktik lainnya. Saat SD nilai psikomotor dapat dilihat dari pembuatan tugas prakarya seperti gambar atau kerajinan yang lain.

    Authentic assessment berupa penilaian nyata terhadap siswa tanpa dimanipulasi. Authentic assessment adalah penilaian yang berdasarkan proses bukan hasil akhir. Contohnya seperti demonstrasi, praktikum, tugas prakarya, project, dan lain-lain. Authentic assessment mengacu pada implementasi materi pada kehidupan sehari-hari bukan hanya yang didapat di dalam kelas.

    Sekian dan terima kasih.

Refleksi PPEP 3

    Assalamualaikum, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan refleksi pembelajaran PPEP tentang soal HOTS (high order thinking skill) yang disampaikan oleh Ibu Yuli Rahmawati, M.Sc., Ph.D. Setelah menjelaskan secara singkat tentang materi soal HOTS (high order thinking skill), kami diberikan tugas untuk membuat satu soal HOTS (high order thinking skill). Saat membuat soal HOTS saya berfikir bahwa untuk satu soal HOTS saja sudah sulit apalagi guru di sekolah yang harus membuat soal HOTS (high order thinking skill) lebih dari satu.

     Soal HOTS (high order thinking skill) yang sudah kami buat selanjutnya ditukar dengan teman lain untuk dikerjakan. Lalu, dinilai berdasarkan rubrik yang telah kami buat.

     Sekarang ini, hampir setiap sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013.Pada kurikulum 2013 soal HOTS (high order thinking skill) menjadi salah satu hal yang membebankan menurut siswa. Siswa dituntut untuk berfikir kritis, memahami, dan memecahkan masalah yang disajikan dalam soal. Soal HOTS (high order thinking skill) bukanlah soal yang mudah untuk diselesaikan karena terdiri dari beberapa step dan dibutuhkan pemahaman materi yang baik untuk menyelesaikannya. Namun, keterampilan siswa akan meningkat jika berhasil menyelesaikan soal HOTS (high order thinking skill).

     Sekian dan terima kasih.